Halaman

Jumat, 06 Januari 2012

Biogas sebagai alternatif mudah memanfaatkan limbah organik

Biogas adalah gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik atau fermentasi dari bahan-bahan organik termasuk diantaranya kotoran manusia dan hewan, limbah domestik ( rumah tangga ), sampah biodegradable atau setiap limbah organik yang biodegradable dalam kondisi anaerobik. Kandungan utama dalam biogas adalah metana dan karbondioksida. Biogas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik sangat popular digunakan untuk mengolah limbah biodegradable karena bahan bakar dapat dihasilkan sambil menghancurkan bakteri patogen dan sekaligus mengurangi volume limbah buangan. Metana dalam biogas, bila terbakar akan relatif lebih bersih daripada batu bara, dan menghasilkan energi lebih besar dengan emisi karbondioksida yang lebih sedikit. Pemanfaatan biogas memegang peranan penting dalam manajemen limbah karena metana merupakan gas rumah kaca yang lebih berbahaya dalam pemanasan global bila dibandingkan dengan karbondioksida. Karbon dalam biogas merupakan karbon yang diambil dari atmosfer oleh fotosintesis tanaman, sehingga bila dilepaskan lagi ke atmosfer tidak akan menambah jumlah karbon di atmosfer bila dibandingkan dengan pembakaran bahan bakar fosil. Komposisi biogas bervariasi tergantung dengan asal proses anaerobik yang terjadi. Gas landfill memiliki konsentrasi metana sekitar 50 %, sedangkan sistem pengolahan limbah maju dapat menghasilkan biogas dengan 55-75 % CH4. Komposisi biogas ; Komponen % Metana ( CH4 ) 55 - 75 Karbondioksida ( CO2 ) 25 - 45 Nitrogen ( N2 ) 0 – 0,3 Hidrogen ( H2 ) 1 - 5 Hidrogen Sulfida ( H2S )0 – 3 Oksigen ( O2 ) 0,1 – 0,5 Nilai kalori dari 1 m3 biogas sekitar 6000 watt jam yang setara dengan setengah liter minyak diesel. Oleh karena itu biogas sangat cocok digunakann sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan pengganti minyak tanah, LPG, butana, batu bara, maupun bahan-bahan lain yang berasal dari fosil. Biogas sebagian besar mengandung gas metana ) CH4 ) dan karbondioksida ( CO2 ) dan beberapa kandungan yang jumlahnya kecil diantaranya hidrogen sulfide ( H2S ) dan ammonia ( NH3 ) serta hidrogen dan nitrogen yang kandungannya sangat kecil. Energi yang terkandung dalam biogas tergantung dari konsentrasi metana ( CH4 ). Semakin tinggi kandungan metana maka semakin besar kandungan energy ( nilai kalor ) pada biogas, dan sebaliknya semakin kecil kandungan metana semakin kecil nilai kalor. Kualitas biogas dapat ditingkatkan dengan memperlakukan beberapa parameter yaitu : menghilangkan hidrogen sulfur, kandungan air dan karbondioksida ( CO2 ). Hidrogen sulfur mengandung racun dan zat yang menyebabkan korosi, bila biogas mengandung senyawa ini maka akan menyebabkan gas yang berbahaya sehingga konsentrasi yang diijinkan maksimal 5 ppm. Bila gas dibakar maka hidrogen sulfur akan lebih berbahaya karena akan membentuk senyawa baru bersama-sama oksigen, yaitu sulfur dioksida / sulfur trioksida ( SO2 / SO3 ). Senyawa ini lebih beracun pada saat yang sama akan membentuk sulfur acid ( H2SO3 ) suatu senyawa yang lebih korosif. Parameter yang kedua adalah menghilangkan kandungan karbondioksida yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas, sehingga gas dapat digunakan untuk bahan bakar kendaraan. Kandungan air dalam biogas akan menurunkan titik penyalaan biogas serta dapat menimbulkan korosif.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
 

Blogger news

Cari Blog Ini