Halaman

Senin, 02 Desember 2013

Tahukah Kamu Bagaimana Sanitasi di Warung Tenda?




Beberapa warung tenda yang pernah saya kunjungi hampir semua sama pada masalah sanitasinya. Yang menjadi sorotan utama yaitu kebersihan alat makan. Alat makan tersebut diantaranya piring, sendok, garpu, mangkok, dan gelas. Alat- alat itu dipakai lebih dari sekali dalam sehari dan dipakai oleh beberapa orang bergantian.  

Bagaimana cara pencucian alat makan tersebut?
Air bersih yang akan digunakan mencuci di warung tenda adalah air yang berasal dari PAM atau sumur yang diangkut ke warung tersebut menggunakan jerigen. Air yang digunakan jumlahnya tidak terlalu banyak sehingga tidak memenuhi kebutuhan. Dengan demikian dapat kita ketahui pencucian alat makan di warung tenda tidak menggunakan air mengalir dan air pencucian hanya diletakkan pada bak-bak pencucian. Kebutuhan air untuk mencuci banyak namun air yang ada jumlahnya kurang sehingga air dalam satu bak pencucian digunakan berulang-ulang untuk pencucian alat makan dalam jumlah banyak.
Dalam sanitasi makanan dan minuman, masalah pencucian alat makan merupakan hal yang harus diprioritaskan karena dalam proses pencucian ini dapat menjadi resiko penularan penyakit bahkan menimbulkan penyakit baru terutama penyakit berbasis lingkungan yang mengacu pada pencernaan. Sehingga dalam sanitasi makanan minuman hendaknya pencucian alat makan dilakukan dengan air mengalir, apabila tidak menggunakan air mengalir dapat dengan air dalam bak-bak dengan syarat jumlah bak minimal 4 yang terdiri dari : bak 1 berisi air hangat yang fungsinya untuk memisahkan lemak dan minyak pada alat makan, bak 2 air bersih untuk mencuci dengan sabun agar alat makan bersih, bak 3 adalah bak pembilasan agar sabun cuci hilang, dan bak 4 adalah air bersih yang berisi desinfektan sehingga lat makan terbebas dari kuman dan bakteri penyebab penyakit.

Apabila tidak sesuai dengan syarat sanitasi makanan minuman, apakah yang akan terjadi?
Kini makin marak penyakit menular berbasis lingkungan, contohnya adalah dari alat makan yang tidak bersih dalam pencuciannya. Penyakit yang dapat terjadi dari diare, typus, bahkan hepatitis B. Penyakit tersebut akibat adanya bakteri yang ada dalam alat makan yang kita gunakan sehingga bakteri masuk ke tubuh melalui oral.

Minggu, 06 Oktober 2013

Mengapa air di Tembalang kuantitas dan kualitas rendah?

Kawasan di sekitar kampus Universitas Diponegoro terutama Kecamatan Tembalang sangat padat. Apabila dibandingkan 10 tahun yang lalu dengan sekarang kondisinya sangat jauh berbeda. Pemekaran wilayah ini menjadi kawasan pendidikan menyebabkan meningkatnya pembangunan perumahan-perumahan untuk memenuhi kebutuhan. Bisa kita lihat sekarang banyaknya kos-kosan hingga jarang ditemukan lahan kosong, selain itu industri-industri kecil pun ikut memenuhi kebutuhan penduduk dan pendatang yang tinggal di daerah ini. Berbagai macam usaha seperti jasa laundry, jasa foto copi, rumah makan, dan sebagainya membuat daerah ini semakin padat dan kurang tertata.

Pembangunan tersebut menyebabkan hilangnya pohon-pohon yang menjadi sarana penyimpanan air dan lahan kosong pun semakin berkurang karena dimanfaatkan untuk bangunan-bangunan. Kini tidak ada lahan hijau untuk lahan penyimpanan air sehingga daerah ini sangatlah kering. Dan apabila musim kemarau tiba tak jarang warganya kekurangan air karena sumurpun menjadi kering.

Sumber air utama daerah ini adalah sumur. Kualitas air sumur bisa dinilai rendah. Mengapa demikian? Kepadatan permukiman dan usaha-usaha warga dilokasi ini menyebabkan jumlah limbah yang meningkat. Warga membuang limbahnya langsung ke septictank tanpa adanya pengolahan terlebiih dahulu. dengan banyaknya limbah yang di buang langsung ke lingkungan tersebut menyebabkan air tanah tercemar dan kualitasnya pun menurun.

Inilah yang terjadi apabila kenaikan jumlah penduduk dan kenaikan jumlah usaha yang tidak diikuti dengan pengelolaan lingkungan. Bagaimana lingkungan kita kelak bila sekarang sudah menurun kualitasnya? Mari kita tingkatkan kepedulian kita terhadap lingkungan, hari ini, esok, dan nanti!

Sabtu, 05 Oktober 2013

Kau cemari kotaku dengan limbah

 

Beberapa hari setelah aku menginjakkan kaki di kota ini, sebuah tanda tanya besar dalam pikiranku "Mengapa kota ini selalu banjir?"
Akupun semakin penasaran, mencari tau salah satu penyebabnya. Dan aku mengelilingi kota ini. Di sebuah permukiman yang bercampur dengan wilayah industri kecil tampak beberapa selokan yang berada di sekitar bangunan itu. Tata kota yang lumayan rapi, namun disalah gunakan oleh masyarakat.


Tampak beberapa rumah penduduk bahkan industri-industri kecil yang menyalurkan limbah cairnya ke selokan. Selokan yang kecil dengan lebar kurang dari 1 meter itu harus dipaksa untuk menampung limbah cair dari rumah tangga. Kondisi yang demikian ini banyak sekali ku temukan. Dari segi kuantitas sangat banyak limbah cair yang di buang ke selokan hingga tak jarang selokan meluap waktu hujan. Bagaimana dari segi kualitas air limbah? jelas sekali air limbah mengandung parameter yang tidak seharusnya langsung di buang ke badan air seperti selokan. Tak perlu diperiksa ke laboratorium air, bila kita melihat dengan fisik aiir limbah tersebut berbau dan warnanya hitam pekat. Sungguh sangat prihatin dengan kondisi ini.

Apa sebenarnya fungsi selokan?
Mungkin ini yang perlu ditekankan kepada masyarakat. Selokan sebagai saluran air terutama waktu hujan, bukan saluran pembuangan air limbah. Maka sangat wajar bila hujan tiba di kota ini terjadi banjir, karena selokan yang seharusnya berfungsi untuk air hujan maka sudah penuh dengan air limbah. Akibatnya selokan meluap hingga air hujan bercampur dengan air limbah sehingga banjir pun terjadi dan lingkungan tampak kumuh penuh dengan air limbah.


Siapakah yang salah?
Peraturan Pemerintah yang kurang tegas? organisasi peduli lingkungan yang kurang bergerak maksimal atau masyarakat yang acuh terhadap lingkungan?
Ya ketiganya sangatlah berpengaruh dan harus berperan dalam menjaga lingkungan ini. Peraturan pemerintah yang menjadi acuan masyarakat untuk terus menjaga lingkungan dan organisasi peduli lingkungan yang menjadi penggerak dan pemacu semangat masyarakat.

Minggu, 15 September 2013


Anita Dwi Nurjanah
Jalan Sirojudin Gang Margoyoso No 33 Tembalang
Kota Semarang

DATA PRIBADI
Tempat & Tanggal Lahir     :     Banyuwangi, 3 Februari 1991
Alamat Asal                           :     Balak Kidul  RT 05/ RW I Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur
Jenis Kelamin                        :     Perempuan
Status Marital                       :     Single (belum menikah)
Kebangsaan                          :     Indonesia
Agama                                   :     Islam

PENDIDIKAN
SD Negeri 3 Balak, Songgon, Banyuwangi (1997-2003)
SMP Negeri 1 Rogojampi, Banyuwangi (2003-2006)
SMA Negeri 1 Glagah, Banyuwangi (2006-2009)
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Jurusan Kesehatan Lingkungan(2009-2012)
Universitas Diponegoro, Fakultas Kesehatan Masyarakat (2012-sekarang)


KEGIATAN ORGANISASI
Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta (2010)
Sekretaris 1 Sentra Kerohanian Islam At-Taqwa Poltekkes Kemenkes Yogyakarta (2010)
Sekretaris Bank Sampah Permata Lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta (2010-2011)
Pengurus UKM Tari Poltekkes Kemenkes Yogyakarta (2010-2011)
Sekretaris 1 Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta (2011)
Sekretaris 2 Sentra Kerohanian Islam At-Taqwa Poltekkes Kemenkes Yogyakarta (2011)
Staff Administrasi Finance Forum For Indonesia Semarang (2012-sekarang)
Kepala Divisi Penelitian dan Pengembangan Cummunity Of Environmental Health Student Public Health Diponegoro University (2013-sekarang)
  
KFJUARAAN DAN PENGHARGAAN YANG PERNAH DICAPAI
Tim Kesenian Banyuwangi di Istana Negara Jakarta dalam Perayaan Rangka Hari Kemerdekaan RI (2007)
Penerima Beasiswa Prestasi dari Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi (2010)
Juara 3 Tari Tradisional dalam rangka Dies Natalies Poltekkes Kemenkes Yogyakarta (2011)
Mahasiswa Berprestasi I Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta (2011)
Nominasi 3 besar Lomba Inovasi dan Teknologi Mahasiswa Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Provinsi DI Yogyakarta (2011)
Penerima Beasiswa Prestasi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (2011)
Penerima Beasiswa Prestasi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (2012)
Pemenang Lomba Essai Dataprint (2012)
Mahasiswa Berprestasi I Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta (2012)
Lulusan Berprestasi Terbaik I Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta (2012)
Pemakalah dalam Seminar Nasional K3 di Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada Yogyakarta (2013)

WORKSHOP DAN SEMINAR YANG DIIKUTI
Peserta Basic Training Leadership oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta (2010)
Peserta Pelatihan Master of Ceremony (MC) oleh Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta (2010)
Panitia Seminar Regional oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta (2010)
Peserta Workshop Perangi Narkoba dan HIV AIDS, oleh Dinas Kesehatan Provinsi DI Yogyakarta (2010)
Panitia Seminar National Pengelolaan Limbah Medis Berbasis Lingkungan, Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta (2010)
Peserta Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK) Expo Indonesia (2010)
Peserta Pelatihan Pembuatan Biopori oleh Poltekkes Kemenkes Yogyakarta (2010)
Peserta Pelatihan PPPK oleh Poltekkes Kemenkes Yogyakarta (2010)
Peserta Basic Training Leadership oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta (2011)
Peserta Seminar National Prospek Kerja Alumni Kesehatan Lingkungan oleh Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta (2011)
Peserta Pelatihan SPSS for Windows Program oleh Poltekkes Kemenkes Yogyakarta (2011)
Peserta Pelatihan Laboratorium Higiene oleh Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja Provinsi Di Yogyakarta (2011)
Peserta Pelatihan Pengelolaan Sampah oleh Poltekkes Kemenkes Yogyakarta (2011)
Panitia Pelatihan Kepribadian dan Etika Profesi Sanitarian oleh Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta (2011)
Panitia of Basic Training Leadership oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta (2012)
Panitia Seminar Nasional Food Safety For Provides Human Health oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta (2012)
Narasumber Sosialisasi Pengelolaan Sampah dengan Metode Bank Sampah Kadipaten Keraton Yogyakarta (2012)
Peserta Seminar Nasional World Fit For Children oleh Universitas Diponegoro (2012)
Peserta Seminar Nasional K3 di Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada Yogyakarta (2013)  
Peserta Stadium General Mahasiswa Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro (2013)
 
HOBI DAN MINAT
Kesenian                    :    Tari Tradisional

Membaca                   :    Buku dan Majalah yang relevan
Seminar                     :    Aktif mengikuti seminar‑seminar, training motivasi dan
                                         pengembangan sumberdaya manusia.


Diberdayakan oleh Blogger.
 

Blogger news

Cari Blog Ini