Halaman

Rabu, 22 Februari 2012

Berkarya dengan Sampah, Dari Kulit Telur Menjadi Rupiah


Telur adalah salah satu jenis makanan dengan kandungan nutrisi untuk meningkatkan kesehatan tubuh. Masyarakat banyak mengkonsumsi telur untuk makanan sehari-hari sehingga limbah kulit telur juga banyak. Meningkatnya permintaan telur di masyarakat menyebabkan peningkatan limbah kulit telur. 
Saat ini limbah kulit telur banyak yang di buang ke Tempat pembuangan Akhir (TPA). Pembuangan di TPA tersebut banyak meresahkan warga utamanya para pemulung sampah. Selain itu TPA tidak ingin kulit telur yang kaya akan protein itu mendatangkan cacing, tikus dan vektor lainnya sehingga menjadi masalah kesehatan masyarakat.
Limbah kulit telur yang kurang dimanfaatkan ini dapat digunakan untuk bahan kreativitas dalam pembuatan handicraft. Kulit telur ini digunakan untuk melapisi gerabah sehingga tampak bagus. Dibentuk motif-motif cantik dari kulit telur ini sehingga dapat memperindah hasil handicraft.
Pembuatan handicraft ini bermanfaat dalam membuka peluang pekerjaan untuk masyarakat yang membutuhkan. Dengan demikian selain dapat mengurangi limbah kulit telur yang mengendalikan vektor penyakit di TPA, tetapi juga dapat meningkatkan perekonomian secara perlahan untuk mengurangi pengangguran.

Minggu, 19 Februari 2012

Kecelakaan Kerja


Kecelakaan adalah suatu kejadian tidak diduga dan tidak dikehendaki yang mengacaukan proses suatu aktivitas yang telah diatur. Tidak terduga, oleh karena di belakang peristiwa tersebut tidak ada unsur kesengajaan, apalagi perencanaan. Oleh sebab itu, peristiwa sabotase atau tindakan kriminal adalah di luar ruang lingkup yang sebenarnya. Tidak diharapkan, pleh karena peristiwa kecelakaan disertai kerugian materi ataupun penderitaan dari yang paling ringan sampai kepada yang paling fatal:
Klasifikasi Kecelakaan Kerja
Menurut Organisasi Perburuhan Internasional yaitu International Labour Office (ILO) tahun 1962 ada beberapa klasifikasi kecelakaan kerja, antara lain :
a.    Klasifikasi menurut jenis kecelakaan, yaitu :
1)    Terjatuh
2)    Tertimpa benda jatuh
3)    Tertumbuk atau terkena benda-benda, terkecuali benda jatuh
4)    Terjepit oleh benda
5)    Gerakan-gerakan melebihi kemampuan
6)    Pengaruh suhu tinggi
7)    Terkena arus listrik
8)    Kontak dengan bahan-bahan berbahaya atau radiasi
9)    Jenis-jenis lain, termasuk kecelakaan-kecelakaan yang data-datanya tidak cukup atau kecelakaan-kecelakaan lain yang belum masuk klasifikasi kecelakaan di atas.
b.    Klasifikasi menurut penyebab, yaitu :
1)    Mesin
a)    Pembangkit tenaga, terkecuali motor-motor listrik
b)    Mesin penyalur (transmisi)
c)    Mesin-mesin untuk mengerjakan logam
d)    Mesin-mesin pengolah kayu
e)    Mesin-mesin pertanian
f)     Mesin-mesin pertambangan
g)    Mesin-mesin lain yang tidak terasuk klasifikasi tersebut
2)    Alat angkut dan alat angkat
a)    Mesin angkat dan peralatannya
b)    Alat angkut di atas rel
c)    Alat angkut lain yang beroda, terkecuali kereta api
d)    Alat angkutan udara
e)    Alat angkutan air
f)     Alat-alat angkutan lain
3)  Peralatan lain
a)    Bejana bertekanan
b)    Dapur pembakar dan pemanas
c)    Instalasi pendingin
d)    Instalasi listrik, termsuk motor listrik, tetapi dikecualikan alat-alat listrik (tangan)
e)    Alat-alat listrik (tangan)
f)     Alat-alat kerja dan perlengkapannya, kecuali alat-alat listrik
g)    Tangga
h)    Peralatan lain yang belum termasuk klasifikasi tersebut
4)    Bahan-bahan, zat-zat, dan radiasi
a)    Bahan peledak
b)    Debu, gas, cairan, dan zat-zat kimia terkecuali bahan peledak
c)    Benda-benda melayang
d)    Radiasi
e)    Bahan dan zat lain yang belum termasuk golongan tersebut
5)    Lingkungan kerja
a)    Di luar bangunan
b)    Di dalam bangunan
c)    Di bawah tanah
c.    Klasifikasi menurut sifat luka dan kelainan, yaitu :
1)    Patah tulang
2)    Dislokasi/keseleo
3)    Regang otot/urat
4)    Memar dan luka dalam yang lain
5)    Amputasi
6)    Luka-luka lain
7)    Luka di permukaan
8)    Gegar dan remuk
9)    Luka bakar
10) Keracunan-keracunan mendadak
11) Mati lemas
12) Pengaruh arus listrik
13) Pengaruh radiasi
14) Luka-luka yang banyak dan berlainan sebabnya
d.    Klasifikasi menurut letak kelainan atau luka di tubuh, yaitu :
1)    Kepala
2)    Leher
3)    Badan
4)    Anggota atas
5)    Anggota bawah
6)    Berbagai bagian tubuh
7)    Cedera umum
8)    Cedera lain

Daftar Pustaka :
Anizar. 2009. Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Industri. Graha Ilmu : Yogyakarta
Jusuf, R.M.S. 2003. Manajemen Hiperkes dan Keselamatan Kerja di Perusahaan dalam Bunga Rampai Hiperkes dan keselamatan Kerja. Badan Penerbit Universitas Diponegoro : Semarang

Rabu, 08 Februari 2012

Pasarku penuh dengan sampah, dimana peran sanitarian?

Kotaku yang bersih dengan tata wilayah yang rapi sangat berbeda dengan kondisi tempat ini. Banyaknya supermarket yang megah membuat orang melupakannya. Tempat dimana para penjual dan pembeli melakukan transaksi yang dulunya menjadi tujuan para ibu rumah tangga.
Pasar tradisonal..
Kini menjadi tak tertata lagi, banyak orang mengabaikannya. Jual beli yang menghasilkan benda dan barang yang tak lagi layak guna membuat pasar menjadi penghasil sampah. Tempat sampah menjadi barang yang sepele, yang tidak difikirkan keberadaannya.Pembuangan sampah yang sembarangan membuat pasar menjadi kotor dan bau.  Dampaknya pun banyak lalat yang berkembang biak dalam tumpukan sampah itu.

Dimanakah peran kita sebagai sanitarian?
Seorang sanitarian seharusnya ada di setiap kota secara merata, guna pengawasan dan pemantauan wilayah tugasnya. Seperti halnya pengawasan sanitasi pasar yang harus diprioritaskan. Penilaian wilayah pasar sebagai salah satu tempat-tempat umum berfungsi untuk mendapatkan hasil komponen yang perlu dilakukan perbaikan. Sehingga denggan adanya penilaian tersebut dapat meningkatkan kesehatan lingkungan di pasar. Lingkungan yang bersih dengan penanganan sampah yang baik dapat mewujudkan kondisi yang sehat.
Diberdayakan oleh Blogger.
 

Blogger news

Cari Blog Ini