Halaman

Selasa, 05 Februari 2013

Limbah Cair Batik


Limbah cair batik adalah limbah cair yang berasal dari proses persiapan proses pembatikan, proses pembatikan, proses pelepasan lilin dan finishing yang limbah cairnya mengandung bahan kimia, seperti naptol, indigol, zat reaktif dan soda abu. Menurut Kusno Putranto limbah cair adalah cairan yang berasal dari rumah tangga, industri atau tempat-tempat umum lainnya yang biasanya mengandung bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan kehidupan manusia serta mengganggu kelestarian lingkungan hidup. Limbah cair adalah air yang tidak bersih dan mengandung zat yang bersifat membahayakan kehidupan manusia atau hewan yang lazimnya muncul karena aktivitas manusia termasuk industri. (Azrul Aswar, 1998)

Industri batik merupakan salah satu usaha industri yang terdapat dalam kehidupan masyarakat kita, adapun proses industri batik meliputi proses persiapan, proses pembatikan, proses pelepasan lilin dan finishing. Dari proses pembatikan tersebut dihasilkan limbah cair yang umumnya dibuang begitu saja tanpa mengalami pengolahan sehingga akan mengganggu dan menimbulkan pencemaran lingkungan. Untuk menanggulangi dampak negatif terhadap lingkungan, perlu diupayakan suatu proses pengolahan limbah cair industri batik sehingga diperoleh limbah cair yang memenuhi persyaratan/baku mutu.

Industri batik yaitu proses-proses pekerjaan dari permulaan berbentuk kain mori batik sampai menjadi kain batik. Sedangkan arti batik adalah cara pembuatan bahan sandang berupa tekstil yang bercorak pewarnaan dengan menggunakan lilin sebagai penutup untuk mengamankan warna dari perembesan warna lain didalam pencelupan (murti hadi,1979)
Proses Pengecapan 





Proses Pencucian

Karakteristik limbah cair batik
Warna
Bahan-bahan yang dipergunakan dalam proses membatik banyak menggunakan bahan-bahan hasil aktivitas tumbuhan dan hewan seperti lendir maupun getah. Sehingga industri banyak mengandung kadar warna.

Suhu
Umumnya suhu air limbah lebih tinggi dari pada suhu air minum dan merupakan parameter yang sangat penting karena efeknya pada aquatic life, meningkatkan reaksi dan menambah spesies ikan dalam air (Sugiharto,1987)

pH
konsentrasi iion hidrogen adalah ukuran kuallitas dari air maupun dari air buangan, kadar pH yang baik adalah kadar dimana masih memungkinkan kehidupan biologis dalam air berjalan dengan baik, pH yang baik dalam air adalah 7

BOD
Merupakan sebagai jumlah oksigen terlarut dalam air buangan yang dipakai untuk menguraikan sejumlah senyawa organik oleh mikroorganisme pada suhu dan waktu tertentu (Sugiharto,1987)

COD
Didefinisikan sebagai sejumlah oksigen yang diperlukan oleh mikroorganisme anaerobik untuk menguraikan senyawa-senyawa yang ada dalam air buangan secara kimia (Depkes,1991)

TSS
Adalah jumlah berat dalam mg/L kering lumpur yang ada dalam air limbah setelah mengalami penyaringan dengan membran berukuran 0.45 mikron (depkes,1991). TSS adalah padatan yang menyebabkan kekeruhan air ,tidak larut dan tidak mengendap langsung. Padatan tersuspensi adalah padatan yang terdiri dari partikel-partikel yang ukuran serta beratnya lebih kecil daripada sedimen (Ircham,1992). Partikel yang digolongkan dalam suspended solid adalah semua partikel yang mempunyai diameter lebih besar dari 0.45 mikron. Dialam akan terjadi pula peristiwa serupa. Pada badan air suspended solid sebagian besar terdiri dari senyawa-senyawa organik, yang akan mengalami proes dekomposisi dan banyak memerlukan banyak oksigen, sehngga menurunkan kadar oksigen terlarut dalam air.
Hal serupa dapat terjadi pula apabila air limbah yang masih mempunyai kandungan suspended solid dibuang ke riol kota. Oleh karena itu, besarnya suspended solid merupakan satu persyaratan air limbah sebelum dibuang kebadan air (SPPH Depkes Surabaya,1983). Air buangan industri mengandung jumlah padatan tersuspensi dalam jumlah yang sangat bervariasi tergantung dari jenis industrinya (Fardiaz Srikandi,1987)

Limbah cair batik
Berdasarkan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istemewa Yogyakarta No.281/KPTS/1998 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Industri di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Baku Mutu Limbah Cair untuk Industri Batik : Kadar maksimum COD = 100 mg/L ; kadar maksimum TSS = 200 mg/L

2 komentar:

  1. kabar terbaru ternyata abu vulkanik bisa juga untuk mengatasi limbah cair batik

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.
 

Blogger news

Cari Blog Ini