Halaman

Minggu, 25 Desember 2011

Menjadi Seorang Sanitarian Muda di Kecamatan Mantrijeron

Lima orang mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta yang terdiri dari Anita Dwi Nurjanah, Meita Sari Kusumastuti, Ekha Nurma Ardiana, Septiana Nuritasari, dan Ayub Belasihi melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Puskesmas Mantrijeron. Dengan bimbingan Bapak Sigid Sudaryanto, SKM. MPd selaku dosen Jurusan Kesehatan Lingkungan dan Bapak Emon Setiaman, AMKL selaku bagian Higiene Sanitasi (HS) di Puskesmas Mantrijeron kegiatan ini dapat berlangsung selama 5 minggu.
Bidang Praktek yang ditekuni diantaranya :
1.Sanitasi Permukiman
2.Sanitasi Lingkungan Kerja/Industri
3.Sanitasi Tempat-Tempat Umum
4.Klinik Sanitasi
5.Pemberdayaan Masyarakat

Bersama Staf dan Karyawan Puskesmas Mantrijeron

Kami dan petugas Higiene Sanitasi (HS) Puskesmas Mantrijeron

1. Sanitasi Pemukiman
Wilayah yang menjadi sasaran penilaian rumah sehat dan permukiman ini adalah RW 15 Dukuh Kelurahan Gedongkiwo sebanyak 100 rumah yang dipilih secara random. Penilaian rumah yang dilakukan sesuai dengan formulir yang telah disediakan diantaranya kondisi fisiologis rumah, kepadatan hunian, dan kondisi fisik permukiman.
Pengukuran Suhu dan Kelembapan Ruangan

Pengukuran Kebisingan Permukiman

2. Sanitasi Lingkungan Kerja dan Industri
Lingkunga Kerja yang dinilai diantaranya Industri rumah tangga peyek kacang, industri kacang bawang Sukses, dan industri Batik Sidomulyo.

3. Sanitasi Tempat-Tempat Umum
Penilaian sanitasi yang dilakukan di hotel, masjid, pasar, kolam renang, tempat wisata, salon, dll.

4. Klinik Sanitasi
Klinik sanitasi pada kali ini dilakukan kepada penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) yang ada di wilayah Gedongkiwo.

5. Pemberdayaan Masyarakat
Penyuluhan kepada masyarakat tetang materi penyakit DBD terutama pencegahan dan cara pencegahan penularannya.

Semua kami lakukan untuk aplikasi dari ilmu yang kami terima dari kampus. Terjun langsung ke asyarakat bukanlah hal yang mudah bagi kami. Karena kami masih seorang mahasiswa yang dalam proses belajar, untuk menghadapi masyarakat secara luas dari berbagai karakter sangatlah butuh proses beradaptasi. Sebuah tantangan yang membuat ami semakin bersemangat dalam menjalani proses ini, dimana mengajari kami untuk mampu menghadapi berbagai situasi dan karakter orang. Banyak hal positif yang kami dapatkan dalam pelaksanaa praktek selama sebulan ini. Semoga dapat bermanfaat untuk bekal kami dalam menempuh masa depan yang sukses nantinya.

TIM “Suweg” Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Lolos menjadi 3 besar Nominasi Lomba Inovasi Teknologi Mahasiswa DI Yogyakarta

Lomba Inovasi Teknologi Mahasiswa (LITM) yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Olahraga Provinsi DI Yogyakarta menerima proposal mahasiswa dari semua perguruan tinggi baik negeri maupun swasta di lingkup Provinsi DIY. Seleksi proposal pada bulan september hingga oktober 2011, dan pengumuman nominasi pada bulan oktober akhir. Dari 4 tim Poltekkes yang terdiri dari berbagai bidang seperti makanan tradisional, obat tradisional, energi terbarukan, dll, tim makanan tradisional “suweg” ini adalah satu-satunya tim dari Poltekkes yang lolos. Dengan bimbingan Ibu Tri Siswati mahasiswa yang terdiri dari Dwi Novitasari, Anita Dwi Nurjanah, Lativa Dwinovia Hardiani, Meita Nur Khasanah, dan Rochmad Bayu Purnomoaji secara kompak dan penuh semangat melakukan penelitian yang berjudul “Suweg sebagai Bahan Tambahan Yangko Rendah Kalori”. Penelitian ini dilakukan beberapa kali ulangan hingga menyusun laporan hasil sebagai tahap akhir. Presentasi hasil penelitian tersebut dilaksanakan pada tanggal 1 Desember 2011 di Universitas Teknologi Yogyakarta secara serempak dari semua bidang yang lolos sebagai nominasi. Suweg (Amorphophallus campanulatus) termasuk tanaman penghasil umbi dengan kandungan pati yang tinggi dan sangat berguna sebagai makanan diet bagi penderita diabetes militus serta dapat menunjang ketahanan pangan di Indonesia. Tanaman ini mudah ditemukan di pulau Jawa dengan habitat semak-semak yang tumbuh dalam siklus tahunan dan dapat tumbuh hingga mencapai satu meter. Selain mudah didapatkan, tanaman ini juga mampu menghasilkan karbohidrat dengan tingkat panen tinggi. Umbinya besar mencapai 5 kg, cita rasanya netral sehingga mudah dipadupadankan dengan beragam bahan sebagai bahan baku kue tradisional dan modern (Mariana, 2010). Sayangnya umbi ini semakin tidak diminati. Padahal suweg sangat potensial sebagai bahan pangan sumber karbohidrat. Rasa gatal yang diakibatkan dari mengonsumsi umbi suweg merupakan salah satu faktor yang menjadikan masyarakat belum banyak yang memanfaatkannya. Budidayanyapun tidak pernah dilakukan secara optimal, suweg hanya ditanam sebagai tanaman selingan atau dibiarkan tumbuh liar di tanah kosong. Kelebihan umbi suweg adalah kandungan serat pangan, protein dan karbohidratnya yang cukup tinggi dengan kadar lemak yang rendah. Nilai Indeks Glikemik (IG) tepung umbi suweg tergolong rendah yaitu 42 sehingga dapat menekan kadar gula darah, dapat digunakan untuk terapi penderita diabetes mellitus. Mengingat manfaat yang tinggi dari tanaman suweg, maka diperlukan adanya inovasi agar keberadaan umbi suweg dapat lebih diminati oleh masyarakat, seperti misalnya dibuat yangko. Yangko adalah sejenis makanan ringan yang terbuat dari bahan ketan. Bentuknya persegi empat dengan ukuran kecil dan ditambah baluran tepung terigu. Yangko mempunyai cita rasa yang manis dan kenyal jika digigit (Sukendro, 2009). Dunia pariwisata mengalami perkembangan yang pesat di Yogyakarta, salah satu diantaranya dari segi makanan tradisional, dan yangko merupakan salah satu makanan tradisional dari Yogyakarta yang banyak diminati oleh masyarakat. Hal ini terlihat banyaknya produsen atau toko yang menjual yangko. Seolah tidak mau dilindas oleh kemajuan zaman, yangko terus berbenah, baik dari segi rasa maupun tampilannya.

Selasa, 20 Desember 2011

Ready To Get The Great Job

Minimnya lapangan pekerjaan dan membanjirnya tenaga kerja menjadikan persaingan dalam memperoleh pekerjaan sangat kuat. Tuntutan pekerjaan di luar membuat kita sebagai calon tenaga kerja harus mampu memenuhinya.

Salah satu cara untuk mempersiapkan diri di dunia kerja nantinya adalah Pelatihan Kepribadian.
BEM Jurusan Kesehatan Lingkungan memfasilitasi para anggotanya yaitu mahasiswa jurusan untuk mengikuti Pelatihan Kepribadian dan Etika Profesi Sanitarian pada hari Minggu, 18 Desember 2011 di Auditorium Kampus Terpadu Poltekkes kemenkes Yogyakarta.
Materi pertama disampaikan oleh Bapak Kiki F. Wijaya tentang kepribadian, praktek menulis surat lamaran dan curiculum vitae.
Karakter Orang Sukses yaitu :
1. Menyadari kemuliaan dirinya dan bertanggungjawab atas hidupnya
2. Memilih pekerjaan sesuai dengan talenta dan minat pribadinya
3. Membangun strategi yang beragam dan kreatif dalam mewujudan tujuannya
4. Bersikap positif dan selalu belajar dari kegagalan
selanjutnya diteruskan dengan penulisan surat lamaran pekerjaan, curiculum vitae, dan praktek wawancara.
Materi kedua disampaikan oleh Bapak Jaka Widada selaku Sekretaris HAKLI Provinsi DI Yogyakarta HAKLI merupakan salah satu organisasi profesi yang bersifat terbuka dan independen. Anggota HAKLI adalah para ahli kesehatan lingkungan. Maka Organisasi tersebut dituntut memiliki etika profesi/ kode etik profesi. Kode etik sanitarian diatur di dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 373/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Sanitarian.
Panitia Pelatihan Kepribadian (BEM Jurusan Kesehatan Lingkungan) bersama Pembicara Bapak Kiki F. Wijaya
Panitia Pelatihan Kepribadian (BEM Jurusan Kesehatan Lingkungan) bersama Pembicara Bapak Kiki F. Wijaya

Senin, 07 November 2011

Lomba foto tema "Dampak Pencemaran terhadap Lingkungan"

Peserta mendaftarkan diri mulai tanggal 3 Oktober 2011 dan selambat-lambatnya tanggal 14 November 2011. Hadiah Total Rp 4,25 Juta. Para peserta (20 foto) lomba yang dipamerkan fotonya pada saat pameran akan mendapatkan sertifikat. DEDIKASI 2011 diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (HMS FT-UH) Makassar.

Latar Belakang

Seiring meningkatnya bangunan industri dan banyaknya limbah–limbah pabrik yang sangat sulit dikendalikan. Serta pertumbuhan penduduk yang berkembang pesat yang diiringi peningkatan lahan pemukiman, yang berdampak pada semakin meluasnya kerusakan ekosistem yang ada.

Kami mengadakan lomba fotografi yang bertemakan PENCEMARAN LINGKUNGAN agar kiranya masyarakat dapat mengetahui dampak pencemaran yang diakibatkan oleh limbah-limbah industri, rumah tangga, dan semacamnya.

Tujuan
  1. Meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan.
  2. Wadah untuk mengekspresikan hobi dalam bidang jurnalistik khususnya fotografi.
Kategori Peserta
  1. Mahasiswa
  2. Umum
Persyaratan Peserta
  1. Peserta adalah mahasiswa, dan umum.
  2. Foto adalah hasil karya perorangan.
  3. Membayar biaya pendaftaran sebesar Rp. 20.000-, per foto.
  4. Biaya pendaftaran dapat dibayar melalui Rek. Bank Mandiri, No. Rek : 1520012096554 / Rek. BNI, No. Rek : 0230718825 atas nama Ma’rifah Ishmayanti atau langsung ke sekretariat DEDIKASI 2011.
Peserta mendaftarkan diri mulai tanggal 3 Oktober 2011 dan selambat-lambatnya tanggal 14 November 2011 dengan cara :
  1. Mengisi formulir pendaftaran yang dapat diunduh di sini
  2. Mengambil, mengisi, dan mengembalikan formulir langsung ke sekretariat DEDIKASI 2011.
Sekretariat Dedikasi 2011
Gedung POMD Lt.2 HMS FT-UH,
Jalan Perintis Kemerdekaan Km.10, Makassar, 90245

Penghargaan
Para peserta (20 foto) lomba yang dipamerkan fotonya pada saat pameran akan mendapatkan sertifikat.

Hadiah
  1. Juara pertama : Rp. 2.000.000-,
  2. Juara kedua : Rp. 1.000.000-,
  3. Juara ketiga : Rp. 750.000-,
  4. Juara favorit : Rp. 500.000-,

Minggu, 06 November 2011

Info LKTI Nasional "Daur Ulang Limbah Padat"


Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Dimana masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya (grey water).
Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang seringkali tidak dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis bagi kita. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia senyawa organik dan senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi bumi (umumnya) dan kesehatan manusia (khususnya), sehingga perlu dilakukan penanganan efektif terhadap limbah di lingkungan sekitar kita.
Dari sini kami mengajak masyarakat umum untuk menulis sebuah karya tulis, esai, paper, atau berupa artikel singkat tentang daur ulang limbah yang lebih bermanfaat untuk masyarakat luas. Berikut ketentuan dan persyaratan yang berlaku:
  1. Peserta Asli Berwarga Negara Indonesia.
  2. Kompetisi berlaku untuk umum.
  3. Tiap Karya yang diikutsertakan dalam kompetisi ini wajib mengandung unsur sosialisasi warga negara dan dapat memicu masyarakat umum dalam peningkatan hak dan kewajiban sosial.
  4. Karya yang dilombakan belum pernah diterbitkan dalam bentuk buku, dan dipublikasikan lewat media cetak atau elektronik, serta tidak sedang diikutkan dalam kompetisi, lomba atau kegiatan serupa lainnya.
  5. Karya yang diikutsertakan bukan saduran, terjemahan, plagiat atau pun murni menjiplak, baik sebagian maupun keseluruhan, dari naskah yang telah ada sebelumnya.
  6. Objek anorganik, bisa berupa; Sampah kertas, sampah kaleng, sampah botol, sampah plastik, sampah batreai, dll.
  7. Tiap peserta hanya diperbolehkan mengirim maksimal 2 karya terbaik dengan melampirkan data diri scan/foto kopi kartu identitas yang masih berlaku (SIM/KTP/Kartu Mahasiswa/Kartu Pelajar/Pasport, dll).
  8. Peserta melampirkan Biodata singkat yang dilengkapi dengan Namor Telepon/HP dan alamat email aktif.
  9. Karya wajib dikirim dengan format kertas A4, Margin Normal, font Arial 12 pt, spasi 1,5. Dan dikirim ke email : kreatif@inorbit.com.
  10. Peserta melakukan registrasi/pendaftaran Rp.10.000,-  via bank setiap judul karya, dan melampirkan struk transfer registrasi (di foto/scan). Nomor Rekening Pendaftaran Bank BNI:  015 473 1105   a/n : Aufa Imiliyana.
  11. Karya diterima panitia terakhir tanggal 20 Desember 2011.
  12. Dewan Juri menetapkan 3 Pemenang, dan 7  Nominator terbaik yang akan dibukukan, serta menjadi buku pokok dalam kompetisi hari sosial tahun 2011.  
  • Juara 1 - Rp. 3.200.000.00,- Sertifikat, Souvenir, Buku Terbitan Kompetisi.
  • Juara 2 - Rp. 2.200.000.00,- Sertifikat, Souvenir, Buku Terbitan Kompetisi.
  • Juara 3 - Rp. 1.200.000.00,- Sertifikat, Souvenir, Buku Terbitan Kompetisi.
  • 7 Nominator terbaik @ Rp. 100.000.00,- Sertifikat, Souvenir, Buku Terbitan Kompetisi.
   13. Keputusan Dewan Juri bersifat Mutlak dan tidak dapat di ganggu gugat.
Sumber : http://www.porseni.com/2011/10/kompetisi-karya-tulis-kreatif-2011.html

Jumat, 28 Oktober 2011

Tari, Bukan Profesiku



Gerakan kaki dan tangan yang lembut sesuai dengan irama musik tradisional. Kecantikan wajah yang dibalut anggun dengan pakaian tradiisional sesuai adat republik ini. Sangatlah menarik un tuk menyaksikannya.
Tari..
Semua orang mengenalnya, tak asing bagi masyarakat Indonesia dengan tari tradisional. Setiap daerah mempunyai ciri khas tari dan pakaian adatnya masing-masing. Tak sedikit dari putra putri daerah yang dapat menyajikan kearifan lokal budayanya itu. Dengan bangga mereka menyuguhkan kepada semua orang terutama luar daerah untuk menyaksikan tariannya.
Seperti halnya aku.
Aku bukan penari dan tari bukan profesiku, tetapi aku sebagai putri daerah bangga dengan bhineka tunggal ika ini. Tak ada salahnya aku punya hobi menari.
Gandrung adalah tari pembuka yang sangat populer dari daerah Banyuwangi sebagai dasar awal untuk belajar tari. Umur 10 tahun tak menghalangiku untuk belajar sejak dini kesenian ini.  Aku belajar dengan senang seperti bermain, tak ada tekanan sama sekali. Seorang pelatih yang mengajariku hingga aku dapat melakukan beberapa jenis tari dan aku terlatih. Hobi ini dapat mengantarku ke Istana Negara. Sebuah pengalaman baru buatku dari hobi ini.
Ketika aku sudah menginjak ke Perguruan Tinggi, hobi itu hampir saja hilang karena kesibukan lain. Tetapi aku butuh olahraga dan refreshing otak. Kembali aku melanjutkan hobi itu. Hingga beberapa kali bisa menampilkan kesenian ini di kampus dan luar kampusku. Umur tak menghalangi langkahku untuk terus melanjutkan hobi ini.


Setetes air berharga bagi mereka, warga Panggang Gunungkidul



Minggu, 9 Oktober 2011 kami mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta yang diwakili oleh BEM JKL dan sebagian mahasiswa D4 melakukan bakti sosial ke kecamatan Panggang, Gunung Kidul, DI Yogyakarta.
Daerah pegunungan yang kering dan transportasi sulit untuk datang ke tempat ini, jalan yang berliku dan naik turun membuat perjalanan kami menghabiskan waktu 3 jam dari kota Yogyakarta Di sepanjang perjalanan diselimuti pohon-pohon tinggi yang keringda ntanah dari bebatuan.
Petani adalah mata pencaharian sebagian besar warga panggang, bekerja penuh seharian dari pagi hingga sore. Sehingga sangatlah susah kami dari BEM JKL untuk bertemu dengan warga Panggang ini kecuali ibu rumah tangga yang tidak bekerja di kebun. Tidak ada sumber air bersih lain yang bisa mereka dapatkan saat musim hujankecuali dengan Penampungan Air Hujan (PAH). Bagaimanakan apabila musim kemarau?

Satu truk tangki air sangat berharga untuk mereka walaupun harus dibagi merata untuk beberapa kepala keluarga dalam satu desa. Kerukunan, saling menghormati, dan saling menerima itulah prinsip mereka, warga Panggang, Gunung Kidul. Kami salut kepada mereka, air adalah kebutuhan pokok manusia, kebutuhan utama yg sangat penting dibandingkan dengan yang lain. Bayangkan saja, cuci muka, sikat gigi, mandi, masak, semua kegiatan membutuhkan air.
Selama ini kita yang mendapatkan air berlimpah menggunakannya dengan boros dan membuang air begitu saja, bahkan untuk menutup kran air pun malas. Andaikan saja suatu ketika kita kekurangan air seperti yang dialami warga Panggang, apakah kebiasaan itu masih kita lakukan dan kita Cuma mengeluh?
Oleh karena itu manfaatkan setetes air! Hemat dala, pemakaian dan gunakan sesuai dengan kebutuhan.
Sebagai tugas kita, calon ahli kesehatan lingkungan, tidak ada salahnya mencari pemecahan masalah untuk Penyediaan Air Bersih di daerah kekeringan.


Kamis, 06 Oktober 2011

Serangkaian Acara Semarak HUT Kesehatan Lingkungan ke 28


Ayooo segera beli tiket di tempat - tempat pendaftaran terdekat ! ajak orang - orang disekelilingmu !
dapatkan doorprize yang menarik.
Presented by : BEM Jurusan Kesehatan Lingkungan 2011


Cara Mudah mengurangi Eschericia Coli dengan Clorin Diffuser


Air merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, bahkan hampir 70% tubuh manusia mengandung air. Dalam memenuhi kebutuhan hidup, air dipergunakan untuk keperluan makan, minum, dan pemenuhan kebutuhan lain. Namun, dibalik itu air mempunyai peranan besar terhadap penularan penyakit menular seperti kholera, thypus, dan dysentri. Besarnya peranan air dalam penularan penyakit sangat dipengaruhi oleh kualitas air itu sendiri.

Syarat – syarat kualitas air yang digunakan oleh masyarakat tersebut telah ditetapkan dan diatur dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang syarat – syarat dan Pengawasan Kualitas Air. Di dalam Permenkes tersebut disebutkan bahwa kualitas air harus memenuhi syarat fisika, kimia, mikrobiologi, dan radioaktif.

Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas air secara mikrobiologi adalah dengan disinfeksi. Adapun disinfeksi ini dimaksudkan untuk membunuh bakteri patogen (penyebab penyakit) yang penyebarannya melalui air, dengan cara penambahan bahan kimia.

Bahan kimia yang paling banyak digunakan untuk mendisinfeksi air adalah chlor dan senyawa chlor yang disebut clhorinasi. Chlorinasi di Indonesia biasanya menggunakan kaporit karena murah, mudah didapat, dan mudah penggunaannya. Untuk memudahkan dalam membubuhkan kaporit kedalam air maka dibuatlah suatu alat pembubuh kaporit yang disebut chlorine diffuser.

Keuntungan dari model chlorine diffuser yang akan dibuat antara lain :
1.      Kualitas air lebih baik.
2.      Mengurangi kemungkinan tertularnya water borne disease.
3.      Mudah dibuat dan dioperasikan.
4.      Mampu menentukan jumlah sisa chlor sesuai dengan yang diharapkan melalui pembedaan jumlah lubang pada chlorine diffuser.

Chlorin diffuser yang telah digunakan selama ± 10 hari, harus dilakukan penggantian kaporit dengan cara :
1.      Mengeluarkan pasir dari pipa.
2.      Mencuci pipa, dop dan pasir hingga bersih lalu dijemur hingga kering.
3.      Merakit kembali seperti semula.

Cara Pembuatan Clorin Diffuser :
1.      Memberi lubang pada pipa PVC diameter 2” dan diameter 1. Pada chlorine diffuser pertama diberi 6 lubang, chlorine diffuser kedua diberi 8 lubang, dan chlorine diffuser ketiga diberi 10 lubang. Pemberian lubang menggunakan bor listrik.
2.      Memberi lubang semua dop PVC masing – masing 1 buah lubang.
3.      Menyiapkan tali tambang panjang 30 cm, membuat lubang pada jarak 5 cm pada kedua sisi pipa yang besar. Selanjutnya memasukkan ujung tali plastik untuk dibuat simpul mati.
4.      Memasukkan kaporit pada masing-masing pipa yang kecil dan menutup dengan dop.
5.      Memasukkan pipa kecil  ke dalam pipa besar.
6.      Mengisi pipa besar dengan pasir kuarsa hingga penuh sambil diketok-ketok agar terjadi pemampatan.
7.      Menutup ujung pipa yang lain dengan dop PVC.
8.      Alat siap untuk digunakan.

Sabtu, 01 Oktober 2011

Info LKTI


                             LOMBA KARYA TULIS ILMIAH
Dalam Rangka HUT Jurusan Kesehatan Lingkungan Ke 28

              Tema Karya Tulis Ilmiah :
1.     Penyediaan Air Bersih
2.     Pengelolaan Air Buangan dan Pengawasan Pencemaran Air
3.     Pengelolaan Sampah Padat
4.     Pengendalian vektor dan Binatang Pengganggu
5.     Pencegahan dan Pengawasan Pencemaran Tanah

              Prosedur Pendaftaran :
1.       Peserta lomba Karya Tulis Ilmiah adalah semua mahasiswa jurusan kesehatan lingkungan terutama semester 1 dan semester 3.
2.       Peserta adalah perorangan atau tim yang beranggotakan maksimal 4 orang mahasiwa.
3.       Tiap peserta membuat karya tulis sesuai dengan tema yang telah ditentukan dan harus sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh panitia.
4.       Karya tulis yang dibuat harus belum pernah dikompetisikan dan belum pernah dipublikasikan dalam bentuk apapun.
5.       Pendaftaran dibuka mulai tanggal 12 September 2011  – 10 Oktober 2011 dengan cara :
a.       Membayar biaya pendaftaran sebesar Rp 25.000 tiap karya.
b.       Mengisi formulir pendaftaran.
6.       Berkas karya tulis diserahkan selambat – lambatnya tanggal 14 Oktobel 2011 ke Panitia LKTI Jurusan kesehatan Lingkungan.
Berkas meliputi :
a.       Formulir pendaftaran LKTI Mahasiswa yang telah diisi data diri beserta pas foto terbaru ukuran 3x4 cm sebanyak 1 lembar.
b.       Karya tulis dalam bentuk hardcopy sebanyak 4 ekslempar.

            Jadwal kegiatan
1.     12 September 2011    : pendaftaran dibuka
2.     14 October 2011       : batas akhir pengumpulan karya tulis
3.     18 Oktober 2011       : penyerahan karya tulis ke dewan juri
4.     25 Oktober 2011       : pengumuman 5 besar finalis
5.     28 Oktober 2011       : presentasi 5 besar finalis dan pengumuman pemenang

Presented By :
Badan Eksekutif Mahasiswa Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Contact Person :
081934751205 (Anita Dwi Nurjanah)
08562865268 (Aris Tri Susilo)

PDAM Klaten


Sistem Pengolahan Air PDAM Klaten
(Hasil Kunjungan JKL Poltekkes 31 Mei 2011)

1. Sumur dalam
2. Pompa air
3. Bak aerasi
4. Rough filter
5. Koagulasi
6. Flokulasi
7. Sedimentasi
8. Filtrasi
9. Desinfeksi
10.Reservoir
Air dari sumur dalam dipompa menggunakan jet pump menuju ke menara pengolahan. Aerasi berfungsi untuk memasukkan oksigen agar bakteri dapat tumbuh, kemudian ke rough filter yang fungsinya untuk menurunkan kadar Fe dan Mn. Setelah itu masuk ke koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi, desinfeksi dan ke reservoir selanjutnya distribusi. Pada filtrasi dan desinfeksi dibubuhkan gas klor yang fungsinya untuk menurunkan Fe dan desinfeksi bakteri chlor.

Pembersihan bak aerasi dilakukan 2 kali dalam setahun dan raughting filter 3 – 6 bulan sekali. Sedangkan bak filtrasi dan gas klor dilakukan pembersihan setiap hari jika kotor.






Proses pengolahan air di PDAM


  1. Sumur dalam


a)    Alur pengolahan air dari sumur dalam :
Air dari sumur dalam dipompa menggunakan jet pump menuju ke menara pengolahan. Aerasi berfungsi untuk memasukkan oksigen agar bakteri dapat tumbuh, kemudian ke rough filter yang fungsinya untuk menurunkan kadar Fe dan Mn. Setelah itu masuk ke koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi, desinfeksi dan ke reservoir selanjutnya distribusi. Pada filtrasi dan desinfeksi dibubuhkan gas klor yang fungsinya untuk menurunkan Fe dan desinfeksi bakteri chlor.
Pembersihan bak aerasi dilakukan 2 kali dalam setahun dan raughting filter 3 – 6 bulan sekali. Sedangkan bak filtrasi dan gas klor dilakukan pembersihan setiap hari jika kotor.


b)   Alur pengolahan air dari sumber air :
Air  dari mata air masuk ke bron captering (penangkap), gas klor ditambahkan sesuai dari pipa karena gas klor keluar jika ada hisapan atau pemompaan air, kemudian pendistribusian dengan sistem loop.










Minggu, 25 September 2011

Insenerator

Hasil Kunjungan Mahasiswa JKL Poltekkes Yk ke RSUD Wates
Limbah padat (sampah) medis rumah sakit sebagai bahan buangan yang dimungkinkan dapat menimbulkan gangguan kesehatan karena berbagai bahan yang terandung di dalamnya dapat menimbulkan dampak kesehatan. Incenerator merupakan suatu alat yang berupa tungku pembakaran dengan suhu tinggi yang dihasilkan dari kompor (burner) serta menggunakan bahan bakar minyak tanah/ solar serta tiupan oksigen melalui blower, agar pembakaran dapat maksimal, arang ringan/ abu yang lolos dari pembakaran akan dibakar lagi oleh burner sebelum keluar dari cerobong asap dan sisa abu sempurna dikeluarkan secara manual.
 
    Kebijakan
  1. Pedoman Sanitasi Rumah Sakit di Indonesia tahun 2003.
  2. Kep. Menkes No. 1204/ENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
   Cara Kerja
   Limbah medis
  1. Pemilihan antara limbah padat (sampah) medis dan non medis dilakukan pada sumbernya yaitu pada unit penghasil/ bangsal.
  2. Tempat sampah medis berwarna kuning dan diberi kantong plastik berwarna kuning.
  3. Sampah medis yang berada di dalam bangsal selanjutnya ditempatkan di luar bangsal dengan kondisi rapat yang selanjutnya diangkut oleh petugas kebersihan.
  4. Sebelum dibakar dilakukan penimbangan dan pencatatan terhadap limbah yang akan dibakar.
  5. Selanjutnya dimasukkan ke dalam incenerator.
  6. Pengaturan waktu, pengecekan bahan bakar sebelum pengoperasian incenerator.
  7. Membersihkan lantai incenerator dengan menggunakan desinfektan.
  8. Pengoperasian incenerator.

Incenerator
  1. Pergunakanlah APD sebelum memulai kegiatan.
  2. Timbang dan masukkan limbah padat medis ke dalam tungku incenerator.
  3. Periksa isi tangki bahan bakar.
  4. Periksa tangki air pada ruang cerobong asap.
  5. Atur suhu dan waktu pembakaran pada panel box.
  6. Nyalakan saklar listrik.
  7. Incenerator akan bekerja sesuai dengan waktu yang akan diatur.
  8. Burner incenerator akan mati dengan sendirinya sesuai dengan waktu yang akan diatur.
  9. Biarkan mesin blower tetap hidup hingga suhu di dalam incenerator turun.
  10. Matikan mesin blower.
  11. Diamkan incenerator hingga dingin.
  12. Buka incenerator untuk mengetahui pembakaran tuntas atau belum bila belum ulangi pembakaran.

Manfaat
  1. Menghindari atau memperkecil terjadinya kecelakaan kerja dan gangguan penyakit yang disebabkan oleh limbah padat medis.
  2. Menciptakan lingkungan RSUD yang bersih dan sehat.
  3. Dengan cara kerja seperti ini diharapkan tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.
Pemeliharaan
  1. Sebelum pengoperasian incenerator selalu dilakukan pembersihan lantai dengan menggunakan desinfektan.
  2. Uji emisi dilakukan 6 bulan sekali dengan pengambilan sampel pada cerobong asap.
  3. Uji penggunaan insenerator sebelum pemakaian pertama.
  4. Pemeliharaan rutin pengisian bahan bakar solar seminggu sekali dengan mengisi penuh tangki bahan bakar.
  5. Merehab insenerator.
  6. Batu bata disemen.
  7. Pembersihan/ pengambilan abu sebulan sekali/ saat penuh agar abu tidak naik ke atas akibat blower.
Input limbah medis pada insenerator








Diberdayakan oleh Blogger.
 

Blogger news

Cari Blog Ini