Halaman

Selasa, 20 November 2012

Peran Sarjana Kesehatan Masyarakat

Paradigma sakit yaitu kesehatan hanya dipandang sebagai upaya menyembuhkan orang sakit dimana dilakukan oleh dokter sebagai tenaga medis kepada pasien. Paradigma sehat yaitu upaya kesehatan untuk menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan individu ataupun masyarakat.

Penyembuhan pasien dengan peranan dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya sangat mendominasi di negara berkembang. Dengan upaya tersebut jelas sekali memerlukan financial yang cukup tinggi sehingga dapat merugikan negara. Sehingga anggaran untuk meningkatkan derajat kesehatan melalui progra promosi dan promotif dikurangi secara signifikan. Akibatnya banyak masyarakat yang kekurangan gizi, biaya berobat ke puskesmas meningkat, dan pencemaran lingkungan yang tidak terkendali serta dampak lain yang merugikan masyarakat.

Peranan seorang Sarjana Kesehatan Masyarakat adalah memegang kendali dominan dibandingkan dengan seorang dokter sebagai tenaga medis. untuk meningkatan derajat kesehatan seharusnya pemerintah menaruh perhatian besar akar masalahnya dan selanjutnya melaksanakan upaya pencegahan. sehingga upaya kesehatan difokuskan pada upaya preventif (pencegahan) bukan kuratif (pengobatan).

Minggu, 21 Oktober 2012

Bahaya Kesehatan Dibalik Kelezatan Mie Soun



 
Mie soun adalah sejenis makanan yang mempunyai tampilan seperti tali senar raket tenis, merupakan bagian terpenting dari berbagai makanan seperti bakso, soto, resoles, bakwan. soup, dan beberapa jenis makanan lainnya. Soun merupakan produk pangan yang mempunyai bentuk hampir sama dengan mie yang menyerupai benang atau tali senar. Bahan baku pengolahan berasal dari aci sagu. 

Pengolahan soun terdiri dari pencucian bahan baku, pemasakan, pencetakan, dan pengeringan. Pencucian bahan baku mempunyai fungsi menghilangkan kotoran-kotoran seperti partikel non tepung, dan asam organik. Pencucian dilakukan dengan cara menambahkan air ke dalam aci sagu  yang ditempatkan di dalam bak kemudian diremas-remas, dan diendapkan.

Proses pencucian aci sagu
Pencucian aci sagu menggunakan penambahan kaporit agar aci sagu dapat lebih putih. Penggunaan kaporit ini tidak melalui takaran yang sesuai karena hanya bertujuan untuk membuat mie tampil lebih bersih tanpa memperhatikan dampak pada kesehatan konsumen. 

Proses Pencetakan

Proses Penjemuran

Dari berbagai studi, ternyata orang yang mengkonsumsi klorin memiliki kemungkinan lebih besar untuk terkena kanker kandung kemih, dubur ataupun usus besar. Sedangkan bagi wanita hamil dapat menyebabkan melahirkan bayi cacat dengan kelainan otak atau urat saraf tulang belakang, berat bayi lahir rendah, kelahiran prematur atau bahkan dapat mengalami keguguran kandungan. Selain itu pada hasil studi efek klorin pada binatang ditemukan pula kemungkinan kerusakan ginjal dan hati.

Nah, teman-teman sekarang tahu kan mie soun yang sering kita konsumsi ternyata berbahaya bagi kesehatan? Mulai sekarang kurangi konsumsi mie soun, dan juga banyak minum air putih ya!
Mie Soun

Perlahan Mimpiku jadi Kenyataan (Part 2)


Dulu, setiap kali aku mengikuti sebuah acara, aku selalu kagum dengan suara merdu dan kata-kata dari seorang MC, tak jarang bulu kudukku berdiri ketika mendengar suaranya. Aku sangat mendambakan sekali bisa menjadi seorang MC. Sampai ada pelatihan MC pun aku tak pernah melewatkannya.
Ternyata mimpi itu bisa terwujud ketika aku terus berusaha keras ingin mendapatkannya. Alhamdulillah, untuk kesekian kalinya aku dapat mengembangkan sebagai Master Of Ceremony (MC) dalam Seminar Nasional. Bertambah lagi pengalaman baruku berbicara meimpin sebuah acara besar. Tak hanya itu, aku bangga karena telah dipercaya oleh teman-temanku menjadi MC dibeberapa acara baik yang diadakan oleh BEM JKL maupun yang diadakan oleh JKL Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Dan aku mengenal seorang motivator, pesannya untukku banyak-banyaklah membaca bila ingin menjadi public speaking profesional.


Bergabung dan menjadi bagian dari organisasi kampus BEM JKL, SKI At Taqwa, Bank Sampah, dan UKM Tari tak membuatku rugi, walaupun banyak teman yang mengatakan "Mengapa susah-susah mengikuti organisasi padahal tugas kita sebagai mahasiswa sudah terlalu banyak?". Aku tak pernah menghiraukannya, semua yang dilakukan dengan ikhlas pasti membuahkan hasil yang positif. Dengan adanya kata-kata itu aku akan menunjukkan bahwa aktif menjadi pengurus organisasi tidak akan mengganggu kewajibanku sebagai mahasiswa. Alhamdulillah sampai semester 6 indeks prestasi yang kudapatkan selalu diatas 3,7.


Tak kusangka sebelumnya, dengan pencapaian indeks prestasi, organisasi, dan hobi tariku akhirnya aku dapat membantu biaya kuliahku dengan mendapat beasiswa berprestasi setiap tahun dari Dana Dikti Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Pencapaian ini juga mengantarkanku menjadi mahasiswa berprestasi I JKL Poltekkes Kemenkes Yogyakarta tahun 2011.

September 2011 aku bersama rekan-rekanku menyusun sebuah proposal untuk mengikuti Lomba Inovasi Mahasiswa Tingkat Provinsi DI Yogyakarta. Lomba inovasi makanan tradisonal dengan bahan utama suweg ini mengantarkan kami menjadi nominasi 3 besar.

Jumat, 19 Oktober 2012

Sambutan di Hari Wisudaku



Selamat pagi,
Assalamualaikum Wr Wb

Yang terhormat Kepala Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Yang kami hormati
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DIY 
Direktur RS dr.Sardjito Yogyakarta atau yang mewakili
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Gunung Kidul, Bantul, Kulon Progo dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta atau yang mewakili 
Direktur RSUD Sleman, Wonosari, Panembahan Senopati Bantul, Wates, Rumah Sakit Jogja atau yang mewakili
Pimpinan Sekolah Tinggi/Akademi Kesehatan di Yogyakarta atau yang mewakili 
Direktur, Pembantu Direktur I, II,  III Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
Para Ketua Jurusan, Ketua Program Studi, Dosen dan Karyawan di lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
Kepala Puskesmas mitra kerja Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 
Bapak – Bapak Rohaniawan 
Bapak/Ibu tamu undangan 
Bapak/Ibu orang tua/wali, serta wisudawan/wati yang berbahagia
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan taufik serta hidayahNya kepada kita semua sehingga pada hari ini kita dapat menghadiri wisuda sebagai Ahli Madya Kesehatan bagi Program Studi Diploma III dan wisuda sebagai Sarjana Sains Terapan bagi Program Studi Diploma IV.

Hari ini adalah sebuah hari yang kami nantikan bersama, di mana pada hari ini kami telah menyelesaikan suatu tugas belajar di kampus tercinta ini. Tak terasa waktu yang tidak singkat dan perjuangan yang luar biasa untuk menghantarkan kami sampai pada hari ini. Selangkah demi selangkah kami maju, menapaki berbagai rintangan dan tantangan menentukan gerak langkah, menentang asa untuk mewujudkan cita-cita. Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena masih menjaga kami semua dengan segenap impian-impian besar sehingga kami menjadi wisudawan dan wisudawati.

Masih ingat dibenak kami ketika mendaftar di Poltekkes Kemenkes Yogyakarta ini. Betapa banyak hal yang telah kami lalui dalam proses pembelajaran, sampai  akhirnya kami dapat menyelesaikan tahapan jenjang pendidikan ini. Sungguh sebuah predikat yang kami raih melalui proses dan perjalanan yang cukup panjang dengan segala dinamikanya. Yang kami peroleh hari ini bukanlah semata jerih payah dari diri kami sendiri, namun semuanya tidaklah lepas dari doa, dukungan, motivasi dari orang tua dan segenap civitas akademika Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Untuk itu sudah selayaknya kami mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada keluarga dan segenap civitas akademika Poltekkes Kemenkes Yogyakarta yang telah tulus ikhlas mengorbankan tenaga, pikiran, kadang air mata demi kemajuan dan keberhasilan kami. Kami sangat berterima kasih kepada direktur dan jajarannya, serta Ketua Jurusan dan jajarannya yang telah banyak membantu kami dalam setiap hal dan menyediakan fasilitas kami untuk belajar dan telah menjadikan kami memiliki sebuah keluarga besar yang teramat kami cintai dan teramat kami bangga atasnya. Kepada Bapak dan Ibu Dosen yang telah membimbing dan memberikan ilmu kepada kami, serta para instruktur yang dengan tulus memberikan pengalamannya kepada kami. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa menyayangi beliau sebagaimana beliau menyayangi kami.

Bapak Ibu dan Saudara sekalian,
Selama proses pendidikan, kami menyadari betapa pentingnya keseimbangan kecerdasan intelektual, emosi, dan spiritual. Banyak hal yang kita lalui dengan sukses karena kita memelihara hubungan yang baik dengan banyak orang. Mudah-mudahan ini menjadi bekal kita dalam humanisasi dan aplikasi visi misi kita baik sebagai alumni Poltekkes Kemenkes Yogyakarta maupun sebagai tenaga kesehatan di masyarakat.

Bapak Ibu dan Saudara sekalian
Pada hari ini, tidak hanya rekan-rekan wisudawan/wati yang dapat tersenyum tetapi lihatlah orang-orang yang berada di samping kanan dan kiri kita yang selama ini berjuang untuk membiayai kita, beliau telah dapat tersenyum bahagia. Karena pada hakikatnya apa yang menjadi kebahagiaan kita adalah sebuah kebahagiaan yang besar bagi beliau. Kita patut bersyukur dan bangga telah menyelesaikan salah satu amanah dari beliau. Senyuman beliau adalah sebagian kecil dari pada seluruh senyuman yang kita harapkan. Lihatlah disana sebagian besar dari bangsa kita pada hari ini masih banyak yang menangis, masih banyak yang bersedih atas berbagai masalah yang mereka hadapi. Maka tugas kita setelah ini adalah membuat bangsa ini tersenyum. Tersenyum atas karya dan kontribusi kita kepada mereka sehingga tercapailah apa yang mereka harapkan dari kita sebgai putra-putri terbaik bangsa.

Rekan-rekan Wisudawan dan wisudawati
Hari ini bukanlah akhir dari perjuangan kita
Hari ini bukanlah akhir dari mimpi kita
Hari ini adalah awal dari perjuangan lain yang telah menanti kita dan Hari ini adalah tentang masa depan. Dimana yang kita bicarakan adalah bukan kita sebagai penonton masa depan. Tetapi kita adalah pemain masa depan kita. Dengan kerja keras dan tanggungjawab sesuai keilmuwan yang kita dapatkan di Poltekkes kemenkes Yogyakarta maka kita tidak hanya akan menghadapi masa depan, tetapi kita menjadi masa depan untuk hadir menjawab tantangan dalam memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan yang berkualitas, profesional, dan mampu go internasional.

Bapak Ibu dan Saudara sekalian
Sebelum mengakhiri sambutan ini perkenankanlah kami mengutipkan kalimat:
“Orang yang terbaik di sisi Alloh adalah orang yang bermanfaat bagi sesama.”
“Orang yang hidup untuk dirinya sendiri akan hidup sebagai orang kerdil dan mati sebagai orang kerdil. Orang yang hidup bagi orang lain akan hidup sebagai orang besar dan mati sebagai orang besar. “

Demikian sambutan yang dapat kami sampaikan atas nama perwakilan wisudawan//wati. Apabila ada kesalahan kami mohon maaf atas segala kekurangan yang sebesar-besarnya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberkahi  kita semua.

Wassalamualaikum Wr Wb.

Rabu, 26 September 2012

Perlahan Mimpiku Jadi Kenyataan (Part 1)

Setelah meninggalkan masa putih abu-abu, aku dituntut untuk menentukan pilihan masa depan. Aku memutuskan untuk kuliah di Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Menjadi anak perantauan yang jauh dari keluarga. Dengan tekad dan niat yang bulat kuucapkan Bismillah untuk menginjakkan kaki di kota pelajar ini. Aku berjanji akan bersunggung-sungguh menjaga amanah dari kedua orang tuaku dan AKU BERMIMPI SAAT STUDIKU SELESAI NANTI BELIAU BISA TERSENYUM BANGGA.
Kini aku menjadi mahasiswa baru di Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogykarta. Program Pengenalan Program Studi (PPS) yang dikenal dengan ospek kumanfaatkan sebaik mungkin agar aku bisa lebih berani. Aku salut dan kagum melihat kakak tingkatku yang menjadi seorang organisator yang cerdas. Saat itu juga aku menuliskan beberapa mimpiku untuk tiga tahun ke depan.
Saat mengikuti Program Pengenalan Studi (PPS)
AKU BERMIMPI BISA MENJADI SEORANG PENGURUS ORGANISASI DIKAMPUS. Alhamdulillah setelah melalui proses yang panjang aku diberi amanah menjadi WAKIL KETUA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM) JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN TAHUN 2010.
Pengurus Harian BEM Jurusan Kesehatan Lingkungan 2010
Aku ingin tak hanya organisasi umum tetapi AKU JUGA BERMIMPI MENJADI BAGIAN DARI ORGANISASI ISLAM karena ilmu dunia harus seimbang dengan ilmu agama dan akhirnya aku dapat mewujudkan mimpi itu menjadi SEKRETARIS 1 PENGURUS SENTRA KEROHANIAN ISLAM POLTEKKES JOGJA.
Pengurus SKI At Taqwa 2010
Dengan modal bakatku sejak kecil yaitu tari, AKU BERMIMPI TERUS MENGEMBANGKAN BAKAT TARIKU selama aku masih kuat dan mampu. Pesan ayah yang tak pernah aku lupa "Kembangkan bakat itu asal jangan kamu jadikan profesimu karena itu akan menjadi kelebihanmu". Tidak kuduga aku bisa tampil di depan lingkungan baruku, menunjukkan kreativitas seni bersama teman-teman baruku.
Dies Natalies Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 2010
Tak hanya itu aku bergabung di UKM TARI POLTEKKES JOGJA.
Kunjungan dari Poltekkes Makassar 2010
Puncak Acara Inagurasi PPS Poltekkes 2010
Sesuatu yang tak terlupakan buatku ketika kami penari dari UKM Tari Poltekkes Jogja diberi kesempatan untuk mempersembahkan Tari Nusantara di depan para pejabat Kementerian Kesehatan di Hotel Saphire Yogyakarta. 
Foto bersama Direktur Poltekkes

Rabu, 12 September 2012

Penelitian Deskriptif


Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk memberikan gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif. Penelitian ini diarahkan untuk menguraikan suatu keadaan di dalam komunitas atau masyarakat. Desain penelitian ini digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang. Penelitian deskriptif merupakan cara untuk menemukan makna baru, menjelaskan sebuah kondisi keberadaan, menentukan frekuensi kemunculan sesuatu, dan mengkategorikan informasi. Penelitian deskriptif dilakukan dengan memusatkan perhatian kepada aspek-aspek tertentu dan sering menunjukkan hubungan atara berbagai variabel.
Rancangan penelitian deskriptif bertujuan untuk menerangkan atau menggambarkan masalah penelitian yang terjadi berdasarkan karakteristik orang, tempat dan waktu.
1.    Variabel orang
Orang sebagai individu mempunyai variabel yang tak terhingga banyaknya, sehingga untuk mengadakan pengamatan terhadap semua variabel tersebut sangat tidak mungkin. Variabel orang diantaranya adalah umur, jenis kelamin, suku bangsa/etnis, pendidikan, status perkawinan, status ekonomi, status marital, dsb.
2.    Variabel tempat
Faktor tempat atau distribusi geografis memegang peranan yang sangat penting dalam penelitian, karena pada geografis yang berbeda akan berbeda pula pola permasalahan yang dihadapai seperti pola penyakit.
3.    Variabel waktu
Variabel waktu sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian yang dilaksanakan, misalnya suatu “survey” yang dilakukan pada waktu atau musim yang berbeda, dapat menghasilkan pola penyakit yang berbeda pula. Perubahan waktu yang perlu mendapatkan perhatian antara lain : kecenderungan sekuler, variasi siklik, dan variasi musim.

Beberapa ciri dominan desain penelitian deskriptif adalah sebagai berikut :
1.      Bersifat mendeskripsikan kejadian atau peristiwa yang bersifat faktual.
2.      Dilakukan secara survey ; oleh karena itu penelitian deskriptif sering disebut sebagai penelitian survey.
3.      Bersifat mencari informasi faktual dan dilakukan secara mendetail.
4.      Mengidentifikasi masalah atau untuk mendapatkan justifikasi keadaan dan praktek yang sedang berlangsung.
5.      Mendeskripsikan subjek yang sedang dikelola oleh kelompok orang tertentu dalam waktu yang bersamaan.

Keuntungan penelitian deskriptif :
1.    Relatif mudah dilaksanakan
2.    Tidak membutuhkan kelompok kontrol/pembanding
3.    Diperoleh banyak informasi penting
4.    Dalam penelitian deskriptif dapat ditentukan apakah temuan yang diperoleh membutuhkan penelitian lanjutan/tidak.


Kerugian penelitian deskriptif :
1.    Pengamatan pada subyek hanya 1 kali diibaratkan potret hingga tidak dapat diketahui perubahan-perubahan yang terjadi dengan berjalannya waktu
2.    Tidak dapat menentukan hubungan sebab akibat

Selasa, 04 September 2012

Esaiku yang Lolos menjadi Pemenang Beasiswa Dataprint 2012



ANTARA PENDIDIK, FASILITATOR, DAN ORANG TUA
Oleh : Anita Dwi Nurjanah
Mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Kualitas pendidikan di Indonesia sampai sekarang ini sangat memprihatinkan terbukti dengan urutan Indonesia ke-111 dari 182 negara di dunia pada tahun 2009 tentang indeks pengembangan manusia. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang mendasar. Pendidikan dapat mengantarkan seseorang ke derajat yang lebih tinggi. Pendidikan akan menjadi pembangun bangsa dengan cara meningkatkan sumber daya manusia. Sebagai generasi muda penerus bangsa, kita harus dapat meningkatkannya agar dapat bersaing dengan negara maju lainnya.
Sumber daya alam yang melimpah, jika diimbangi dengan sumber daya manusia yang memadai maka dapat meningkatkan pembangunan negara dan mengantarkan Indonesia menjadi negara yang maju. Di Indonesia, penyediaan sumber daya manusia dengan keahlian dan keterampilan sangat kurang, sehingga untuk memenuhi pembangunan bangsa di berbagai bidang menjadi terhambat karena rendahnya mutu pendidikan di Indonesia. Rendahnya mutu pendidikan menunjukkan kualitas pendidikan di Indonesia disebabkan faktor yang saling berhubungan yaitu pendidik, fasilitator, dan orang tua.
Pendidik adalah salah satu faktor penting penentu kualitas pendidikan. Namun kebanyakan yang terjadi di Indonesia, pendidik belum mempunyai profesionalisme yang memadai untuk menjalankan tugasnya. Pendidik hanya dituntut untuk menyelesaikan tuntutan kurikulum yang harus dicapai, namun tidak memperhatikan penerapan ilmu yang dimiliki oleh murid. Sehingga yang terjadi, murid belajar hanya untuk mendapatkan nilai yang baik untuk mencapai kurikulum dan tanpa adanya pengamalan atau penerapannya. Walaupun pendidik tidak merupakan satu-satunya  faktor yang menentukan keberhasilan pendidikan tetapi pembelajarannya merupakan titik pusat yang menjadi cermin kualitas yang menjadi tanggung jawab tenaga pengajar. Sehingga cara mengajar pendidik akan mempengaruhi daya terima pendidikan oleh murid. Selain itu penerapan pendidik sebagai subjek dan murid sebagai objek akan membatasi murid dan membentuk pribadi murid menjadi pasif, karena dengan pola tersebut murid hanya menerima tanpa diberi kesempatan untuk aktif menyampaikan ide dan mengembangkan kreativitasnya.
Fasilitas merupakan sarana dan prasarana utama dalam proses belajar mengajar. Rendahnya biaya pendidikan di Indonesia menyebabkan sarana dan prasarana tidak terpenuhi secara keseluruhan. Apabila fasilitas tidak terpenuhi secara maksimal maka dapat menurunkan tingkat pembelajaran dan daya pengetahuan siswa.  Selain itu biaya pendidikan berpengaruh pada minimnya gaji pendidik sebagai pengajar yang mengakibatkan menurunnya kualitas pendidik.
Orang tua juga termasuk penentu kualitas pendidikan karena mempunyai peran yang sangat penting dalam memberi dukungan kepada anaknya. Sebagai contoh, orang tua yang selalu memberi dorongan kepada anaknya untuk belajar dan mendukung semua bakat yang dimiliki oleh anaknya akan menjadikan anak lebih semangat dan termotivasi untuk terus menciptakan kreativitasnya dalam  belajar dan berkarya. Orang tua adalah lingkungan dalam lingkup yang paling sederhana, sehingga kepribadian serta keinginan anak banyak muncul dari lingkungan keluarga.
Ketiga hal tersebut sangat berkaitan dalam menentukan kualitas pendidikan. Pendidik yang mengajar dengan maksimal tanpa ada fasilitas yang memadai maka hasilnya tidak dapat maksimal. Begitu juga dengan pendidik dan fasilitas yang memadai tetapi tanpa ada dukungan dari orang tua kepada anak, maka akan mengurangi semangat belajar. Sehingga perlu adanya keseimbangan antar ketiga faktor tersebut untuk mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
Diberdayakan oleh Blogger.
 

Blogger news

Cari Blog Ini