Halaman

Rabu, 07 Mei 2014

Kondisi Sungai di Tembalang sebagai Akhir Pembuangan Limbah Domestik


Badan air merupakan salah satu bagian dari lingkungan yang harus dijaga, salah satu badan air adalah sungai. Dalam hal ini Indonesia telah memiliki regulasi yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Dimana air dibagi menjadi 4 golongan yaitu golongan I sebagai air minum, golongan 2 air yang harus diolah terlebih dahulu untuk digunakan sebagai air minum, golongan 3 yaitu air untuk perikanan dan peternakan, dan golongan 4 air untuk pertanian.

Sungai di Kecamatan Tembalang tepatnya di sebelah selatan Universitas Diponegoro berada pada daerah permukiman penduduk. Oleh karena itu padatnya rumah warga membuatnya tidak ada daerah aliran sungai (DAS). Pada tepi sungai banyak dibangun rumah penduduk, kos-kosan, ataupun fasilitas penunjang bagi mahasiswa yang menyebabkan bangunan menggunakan lahan yang sangat mepet dengan sungai. Sehingga DAS pun hilang dan tidak ditemukan pada daerah ini.

Hal lain yang perlu disoroti adalah pembuangan air limbah domestik atau air limbah rumah tangga. Entah alasannya apa penduduk yang mempunyai tempat tinggal disekitar sungai ini membuang air limbahnya melalui pipa tertutup menuju sungai. Padahal air limbah tersebut dapat disalurkan ke septic tank. Namun karena khawatir septictank penuk maka masyarakat membuangnya ke sungai. Sehingga banyak pipa-pipa yang menempel di tepi sungai yang menyaluran air limbahnya. Dampaknya sungai yang harusnya dilindungi dan dikelola justru dicemari dengan air limbah rumah tangga. Akhirnya sungai di Tembalang ini tercemar bahkan sangat kotor. Apabila diperiksa, kemungkinan kandungan air limbah yang tinggi adalah parameter BOD, COD, TSS, NH3, fosfat, dan lainnya.

Adanya regulasi dari pusat yang tidak didukung dengan peraturan daerah yang ketat dan tidak adanya pemantauan wilayah menyebabkan masyarakat dengan mudah untuk membuang limbah rumah tangga ke sungai. Selain itu tidak adanya sanksi hukum yang diberikan membuat masyarakat tidak akan pernah takut untuk melakukannnya. Beginilah akibat kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan lingkungan. Dimulai dari diri sendiri, disalurkan kepada kerabat sekitar, untuk lingkungan yang lebih baik.

1 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.
 

Blogger news

Cari Blog Ini