Air
merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, bahkan hampir 70% tubuh manusia
mengandung air. Dalam memenuhi kebutuhan hidup, air dipergunakan untuk
keperluan makan, minum, dan pemenuhan kebutuhan lain. Namun, dibalik itu air
mempunyai peranan besar terhadap penularan penyakit menular seperti kholera,
thypus, dan dysentri. Besarnya peranan air dalam penularan penyakit sangat
dipengaruhi oleh kualitas air itu sendiri.
Syarat
– syarat kualitas air yang digunakan oleh masyarakat tersebut telah ditetapkan
dan diatur dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
416/Menkes/Per/IX/1990 tentang syarat – syarat dan Pengawasan Kualitas Air. Di
dalam Permenkes tersebut disebutkan bahwa kualitas air harus memenuhi syarat
fisika, kimia, mikrobiologi, dan radioaktif.
Salah
satu upaya untuk meningkatkan kualitas air secara mikrobiologi adalah dengan
disinfeksi. Adapun disinfeksi ini dimaksudkan untuk membunuh bakteri patogen
(penyebab penyakit) yang penyebarannya melalui air, dengan cara penambahan
bahan kimia.
Bahan
kimia yang paling banyak digunakan untuk mendisinfeksi air adalah chlor dan
senyawa chlor yang disebut clhorinasi. Chlorinasi di Indonesia biasanya
menggunakan kaporit karena murah, mudah didapat, dan mudah penggunaannya. Untuk
memudahkan dalam membubuhkan kaporit kedalam air maka dibuatlah suatu alat
pembubuh kaporit yang disebut chlorine diffuser.
1. Kualitas air lebih baik.
2. Mengurangi kemungkinan tertularnya
water borne disease.
3. Mudah dibuat dan dioperasikan.
4. Mampu menentukan jumlah sisa chlor
sesuai dengan yang diharapkan melalui pembedaan jumlah lubang pada chlorine
diffuser.
1. Mengeluarkan pasir dari pipa.
2. Mencuci pipa, dop dan pasir hingga bersih
lalu dijemur hingga kering.
3. Merakit kembali seperti semula.
Cara Pembuatan Clorin Diffuser :
1.
Memberi
lubang pada pipa PVC diameter 2” dan diameter 1”. Pada chlorine diffuser pertama
diberi 6 lubang, chlorine diffuser kedua diberi 8 lubang, dan chlorine diffuser
ketiga diberi 10 lubang. Pemberian lubang menggunakan bor listrik.
2.
Memberi
lubang semua dop PVC masing – masing 1 buah lubang.
3.
Menyiapkan
tali tambang panjang 30 cm, membuat lubang pada jarak 5 cm pada kedua sisi pipa
yang besar. Selanjutnya memasukkan ujung tali plastik untuk dibuat simpul mati.
4.
Memasukkan
kaporit pada masing-masing pipa yang kecil dan menutup dengan dop.
5.
Memasukkan
pipa kecil ke dalam pipa besar.
6.
Mengisi
pipa besar dengan pasir kuarsa hingga penuh sambil diketok-ketok agar terjadi
pemampatan.
7.
Menutup
ujung pipa yang lain dengan dop PVC.
8.
Alat
siap untuk digunakan.
Manzlab...
BalasHapusManzlab...
BalasHapus