Limbah
cair batik adalah limbah cair yang berasal dari proses persiapan proses pembatikan, proses pembatikan, proses pelepasan lilin
dan finishing yang limbah cairnya mengandung bahan kimia, seperti naptol, indigol, zat
reaktif dan soda abu. Menurut Kusno Putranto limbah cair adalah cairan yang
berasal dari rumah tangga, industri atau tempat-tempat umum lainnya yang
biasanya mengandung bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan kehidupan
manusia serta mengganggu kelestarian lingkungan hidup. Limbah cair adalah air
yang tidak bersih dan mengandung zat yang bersifat membahayakan kehidupan
manusia atau hewan yang lazimnya muncul karena aktivitas manusia termasuk
industri. (Azrul Aswar, 1998)
Industri
batik merupakan salah satu usaha industri yang terdapat dalam kehidupan
masyarakat kita, adapun proses industri batik meliputi proses persiapan, proses
pembatikan, proses pelepasan lilin dan finishing. Dari proses pembatikan
tersebut dihasilkan limbah cair yang umumnya dibuang begitu saja tanpa mengalami
pengolahan sehingga akan mengganggu dan menimbulkan pencemaran lingkungan.
Untuk menanggulangi dampak negatif terhadap lingkungan, perlu diupayakan suatu
proses pengolahan limbah cair industri batik sehingga diperoleh limbah cair
yang memenuhi persyaratan/baku mutu.
Industri
batik yaitu proses-proses pekerjaan dari permulaan berbentuk kain mori batik
sampai menjadi kain batik. Sedangkan arti batik adalah cara pembuatan bahan
sandang berupa tekstil yang bercorak pewarnaan dengan menggunakan lilin sebagai
penutup untuk mengamankan warna dari perembesan warna lain didalam pencelupan
(murti hadi,1979)
Proses Pengecapan |
Proses Pencucian |
Karakteristik
limbah cair batik
Warna
Bahan-bahan yang
dipergunakan dalam proses membatik banyak menggunakan bahan-bahan hasil
aktivitas tumbuhan dan hewan seperti lendir maupun getah. Sehingga industri
banyak mengandung kadar warna.
Suhu
Umumnya suhu air
limbah lebih tinggi dari pada suhu air minum dan merupakan parameter yang
sangat penting karena efeknya pada aquatic life, meningkatkan reaksi dan
menambah spesies ikan dalam air (Sugiharto,1987)
pH
konsentrasi iion
hidrogen adalah ukuran kuallitas dari air maupun dari air buangan, kadar pH
yang baik adalah kadar dimana masih memungkinkan kehidupan biologis dalam air
berjalan dengan baik, pH yang baik dalam air adalah 7
BOD
Merupakan
sebagai jumlah oksigen terlarut dalam air buangan yang dipakai untuk
menguraikan sejumlah senyawa organik oleh mikroorganisme pada suhu dan waktu
tertentu (Sugiharto,1987)
COD
Didefinisikan
sebagai sejumlah oksigen yang diperlukan oleh mikroorganisme anaerobik untuk
menguraikan senyawa-senyawa yang ada dalam air buangan secara kimia
(Depkes,1991)
TSS
Adalah jumlah
berat dalam mg/L kering lumpur yang ada dalam air limbah setelah mengalami
penyaringan dengan membran berukuran 0.45 mikron (depkes,1991). TSS adalah
padatan yang menyebabkan kekeruhan air ,tidak larut dan tidak mengendap
langsung. Padatan tersuspensi adalah padatan yang terdiri dari
partikel-partikel yang ukuran serta beratnya lebih kecil daripada sedimen
(Ircham,1992). Partikel yang digolongkan dalam suspended solid adalah semua
partikel yang mempunyai diameter lebih besar dari 0.45 mikron. Dialam akan
terjadi pula peristiwa serupa. Pada badan air suspended solid sebagian besar
terdiri dari senyawa-senyawa organik, yang akan mengalami proes dekomposisi dan
banyak memerlukan banyak oksigen, sehngga menurunkan kadar oksigen terlarut
dalam air.
Hal serupa dapat
terjadi pula apabila air limbah yang masih mempunyai kandungan suspended solid
dibuang ke riol kota. Oleh karena itu, besarnya suspended solid merupakan satu
persyaratan air limbah sebelum dibuang kebadan air (SPPH Depkes Surabaya,1983).
Air buangan industri mengandung jumlah padatan tersuspensi dalam jumlah yang
sangat bervariasi tergantung dari jenis industrinya (Fardiaz Srikandi,1987)
Limbah cair batik |
Berdasarkan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istemewa Yogyakarta
No.281/KPTS/1998 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Industri di
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Baku Mutu Limbah Cair untuk Industri Batik
: Kadar maksimum COD = 100 mg/L ; kadar maksimum TSS = 200 mg/L
ini lokasinya dimana ya mba?
BalasHapuskabar terbaru ternyata abu vulkanik bisa juga untuk mengatasi limbah cair batik
BalasHapus