Kualitas
pendidikan di Indonesia sampai sekarang ini sangat memprihatinkan terbukti
dengan urutan Indonesia ke-109
dari 174 negara di dunia pada tahun 1999 tentang indeks pengembangan manusia. Pendidikan merupakan salah
satu kebutuhan manusia yang mendasar. Pendidikan dapat mengantarkan seseorang
ke derajat yang lebih tinggi. Pendidikan akan
menjadi pembangun bangsa dengan cara meningkatkan sumber daya
manusia Indonesia. Sebagai anak bangsa,
kita harus dapat meningkatkannya agar dapat bersaing dengan negara maju lainnya.
Sumber
daya alam yang melimpah, jika diimbangi dengan sumber daya manusia yang memadai
maka akan meningkatkan pembangunan negara dan
mengantarkan Indonesia menjadi negara yang maju.
Penyediaan sumber daya manusia dengan
keahlian dan keterampilan sangat kurang,
sehingga untuk memenuhi pembangunan bangsa di berbagai
bidang menjadi
terhambat karena rendahnya mutu pendidikan di Indonesia. Rendahnya mutu pendidikan yang menunjukkan kualitas pendidikan di Indonesia disebabkan
karena masalah yang saling berhubungan antara guru, fasilitator, dan orang tua.
Guru
adalah salah satu faktor yang paling penting dalam penentu kualitas pendidikan. Namun
kebanyakan yang terjadi di Indonesia, guru belum mempunyai profesionalisme yang
memadai untuk menjalankan tugasnya. Guru hanya dituntut untuk menyelesaikan
tuntutan kurikulum yang harus dicapai, namun tidak memperhatikan penerapan ilmu
yang dimiliki oleh siswanya. Sehingga yang terjadi, murid belajar hanya untuk mendapatkan
nilai yang baik untuk mencapai kurikulum dan tanpa adanya pengamalan atau
penerapannya. Walaupun guru tidak merupakan satu-satunya
faktor yang menentukan keberhasilan pendidikan tetapi pembelajaran dari
guru merupakan titik pusat pendidikan yang menjadi cermin kualitas yang menjadi
tanggung jawab tenaga pengajar. Oleh karena itu guru sebagai tenaga pengajar
sebaiknya memberikan contoh yang benar kepada muridnya, karena semua berpusat
pada pengajar. Sehingga cara mengajar guru akan mempengaruhi daya terima
pendidikan yang diterima oleh muridnya. Selain
itu penerapan guru sebagai subjek dan murid sebagai objek akan membatasi murid
untuk terus aktif, karena dengan pola seperti itu maka murid hanya menerima
tanpa diberi kesempatan untuk mengembangkan kreativitasnya.
Fasilitas
yang merupakan sarana dan prasarana utama dalam proses belajar mengajar tidak
terpenuhi secara keseluruhan, Rendahnya biaya pendidikan di Indonesia merupakan
faktor utamanya. Biaya
pendidikan berpengaruh pada minimnya gaji guru sebagai pengajar mengakibatkan
menurunnya kualitas guru dalam mendidik siswanya, selain itu fasilitas tidak
terpenuhi secara maksimal sehingga menurunkan tingkat pembelajaran dan daya
pengetahuan siswa.
Orang
tua juga mempunyai peran yang sangat penting dalam memberi dukungan kepada
anaknya. Sebagai contoh, orang tua yang selalu memberi dorongan kepada anaknya
untuk belajar dan mendukung semua bakat yang dimiliki oleh anaknya akan
menjadikan anak lebih semangat dan termotivasi untuk
terus menciptakan kreativitasnya dalam belajar dan berkarya. Orang tua adalah
lingkungan dalam lingkup yang paling sederhana, sehingga kepribadian serta
keinginan anak banyak muncul dari lingkungan keluarga tersebut.
Ketiga
hal tersebut sangat berkaitan dalam menentukan
kualitas pendidikan. Guru yang mengajar dengan
maksimal tanpa ada fasilitas yang memadai maka hasinya tidak dapat maksimal.
Begitu juga dengan guru serta fasilitas yang memadai tetapi tanpa adanya
dukungan darim orang tua kepada anak, maka akan mengurangi semangat belajar
anak karena tidak adanya dorongan dari orang
tua. Sehingga perlu adanya keseimbangan antar faktor tersebut
untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.